Memupuk Harapan Bersama Sinar Herba Radix--Sirene ambulans meraung silih berganti, bercampur isak tangis yang mengiring sampai lokasi pemakaman. Tak banyak yang hadir. Hampir semua yang tiba di sana mengenakan pakaian serba-rapat, berpencar ke segala arah untuk menciptakan jarak. Raut-raut sedih yang bercampur lelah tersembunyi di balik masker dan penutup wajah.
Rasanya berat sekali untuk mengatakan bahwa krisis kali ini betul-betul menekan. Pandemi yang menimbulkan banyak korban jiwa membuat harapan dan kebahagiaan terasa setipis kertas.
“Syukur-syukur masih diberi hidup hari ini,” celetuk salah seorang penggali kuburan yang setidaknya sudah sepuluh kali melakukan pekerjaannya seharian ini. Beliau merasa gentar karena sudah tak sanggup menghadapi kematian yang tak sudah-sudah.
Semua tahu, kasus COVID-19 di Indonesia bergerak semakin luas, terlebih ketika diumumkannya varian baru deltacoronavirus yang dianggap sangat berbahaya. Ada sejumlah varian mutasi virus Corona selain Delta yang juga patut diwaspadai, yakni varian Alpha yang dideteksi di Inggris dan telah menyebar di 180 negara.
Dengan kemampuan transmisi atau penularan yang sangat tinggi, varian Alpha dan Delta lebih cepat menyebar dibandingkan varian lainnya. Gejala-gejala yang ditimbulkan menjadi lebih parah dan sulit ditangani oleh tim medis.
Tak hanya dikenal sebagai virus yang menjangkiti sistem pernapasan, virus tersebut juga diketahui dapat menginfeksi sistem pencernaan pada anak-anak, memperparah penyakit bawaan. Terutama bagi para penderita auto-imun yang sistem kekebalan tubuhnya bermasalah Hal itu dapat memicu komplikasi lain seperti penyakit jantung, kerusakan organ dalam, bahkan kebutaan.
Demi segera menghentikan pandemi, para pakar mencari cara paling efektif menghindari penularan COVID-19. Seluruh lapisan masyarakat bekerja sama melaksanakan upaya-upaya preventif. Mulai dari menerapkan protokol kesehatan yang ketat, melaksanakan pembatasan sosial, vaksin, makan makanan bernutrisi, hingga mengkonsumsi multivitamin dan obat-obatan herbal secara rutin.
Meskipun sampai saat ini belum ditemukan obat penangkal virus Corona secara pasti, kebanyakan masyarakat Indonesia yang sudah akrab dengan pengobatan tradisional tetap berinisiatif membentengi diri dengan obat-obatan herbal untuk memperkuat daya tahan tubuh. Apabila dinyatakan positif terpapar virus Corona, masyarakat turut mengandalkan suplemen, vitamin, dan obat-obatan tradisional untuk membantu proses penyembuhan dan pemulihan.
Selain karena mudah didapat dan lebih murah, alasan masyarakat menggunakan obat tradisional karena telah dikenal secara turun-temurun. WHO bahkan menyatakan ada tiga karakteristik pengobatan tradisional yang membuat pasien percaya dengan yang herbal. Pertama, keyakinan bahwa kesehatan meupakan hasil dari keseimbangan antara badan, emosi, jiwa, pikiran, dan lingkungan. Kedua, pengobatan tradisional menggunakan pendekatan holistik dan menyeluruh. Tidak hanya per bagian tubuh saja. Ketiga, pengobatan tradisional dilakukan berdasarkan pada kebutuhan individu meski pada kasus penyakit yang sama.
Pengobatan tradisional dianggap dapat meredakan gejala penyakit secara alami tanpa perlu melibatan tindakan-tindakan medis. Sejurusan dengan filosofi Tiongkok, segala proses dalam tubuh manusia memiliki hubungan dan interaksi langsung dengan lingkungan. Oleh karena itu, penyakit bisa muncul akibat terjadinya ketidakharmonisan antara lingkungan di dalam dan di luar tubuh seseorang.
Filosofi tersebut kemudian diadaptasi oleh PT. Sinar Herba Radix untuk menciptakan keseimbangan antara alam dan manusia. Seperti Aztropect, salah satu produk PT. Sinar Herba Radix. Aztropect dipercaya dapat membantu meringankan infeksi saluran paru-paru, radang tenggorokan, dan gangguan sistem pernapasan. Simtom tersebut dapat ditemukan pada penderita COVID-19 dan berpotensi menyebabkan kematian apabila tidak segera mendapat penanganan yang tepat.
Tiap pil Aztropect mengandung 650 mg campuran ekstrak yang setara dengan Platycodon Radix 1300 mg, Glycyrrhizae Radix 780 mg, Fritillariae cirrhosa Bulbus 1356 mg, Citri reiculatae Peripacrium 975 mg, Schizandrae chinensis Fructus 1430 mg, Polygalae tenuifolia Radix 650 mg.
Schizandrae chinensis Fructus merupakan ekstrak yang berasal dari tumbuhan bernama Schisandra.
Tumbuhan herbal ini pada umumnya digunakan sebagai adaptogen yang berfungsi meningkatkan resistensi terhadap stres maupun terhadap penyakit. Selain itu juga berguna untuk meningkatkan kinerja fisik, energi, maupun daya tahan tubuh. Sangat cocok untuk meningkatkan sistem imun dan membentengi diri dari serangan virus.
Sementara itu, kandungan ekstrak Platycodon Radix dalam pil Aztropect berkhasiat meredakan saluran pernapasan yang sesak, membuka rongga diafragma, dan mengurangi intensitas batuk yang berlebihan.
Aztropect dianjurkan untuk diminum sebanyak 3 x 3 sehari dengan air hangat secara rutin. Namun, perhatikan pula kontraindikasi pada keterangan produk. Sebab pil ini tidak boleh dikonsumsi pada pasien yang memiliki indikasi hipersensitif terhadap komposisi Aztropect. Misalnya pada penderita hipertensi, hipokalemia, gangguan ginjal, edema, dan wanita menyusui.
Sinar Herba Radix sebagai penyedia obat-obatan tradisional meyakini prinsip yang kuat, yakni percayakan dengan yang herbal. Sinar Herba Radix berkomitmen mengolah pemberian terbaik alam untuk mewujudkan kebaikan-kebaikan hidup, menjadi solusi alternatif sebagai pelengkap metode penyembuhan konvensional. Sinar Herba Radix sangat menghargai keseimbangan lingkungan dan keutuhan manusia yang harmonis.
Untuk itu, Sinar Herba Radix berusaha sekuat mungkin melakukan inovasi demi menghidupkan harapan yang semakin redup.
Demi kehidupan yang lebih sehat. Demi kemanusiaan yang harus dibangkitkan kembali.
obat herbal cina
Comments